Doa bermula dari hati yang gelisah, denarkan gejolaknya.
Doa adalah suatu kerinduan terhadap kisah kita yang sebenarnya.
Doa itu seperti kebun. Peliharalah maka doa akan berbuah.
Buatlah doa kita panjang. Berdoalah dimana saja kita berada. Allah meliputi seluruh alam.
Bila doa kita menjadi kering dan rutin, teruskan saja. Tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan.
Bawalah kemarahan kita dalam doa. Logam yang panas bisa dibentuk.
Bila kita berdosa dan terus menerus jatuh, berdoalah. Allah pasti akan tetap menerima taubat kita.
Berdoalah ketika kita sedang cemas. Doa membuat segala sesuatu boleh difikirkan dan dipertimbangkan secara sehat.
Bila doa mengajak kita untuk mengambil resiko, beranilah. Allah akan mendukung kita.
Bila kita merasa sedih atau menyesal, menangislah.Air mata adalah doa dari hati.
Bila kita menerima kabar buruk, tabahlah. Doa akan memberikan cahaya.
Bila penyakit, usia, kepedihan, kecemasan merusak fokus kita, bersantailah. Allah Maha Memahami.
Jika doa membuat acuh tak acuh, itu bukanlah doa. Doa sejati akan membuahkan keprihatinan dan pelaksanaan.
Gunakanlah saat-saat tenang untuk berdoa. Ketenangan akan menarik kita kepada Allah Maha Besar.
Gunakanlah saat-saat gawat untuk berdoa. Huru hara adalah tanda makhluk sedang memerlukan Allah.
Berdoalah bila kita merasa kesepian. Doa membuat kita untuk ditemani para malaikat.
Bila hidup ini terasa kejam dan tak adil, berdoalah terus. Allah menentukan segalanya.
Bila hati kita penuh dengan rasa syukur, biarkanlah demikian. Kasih Allah sedang mengalir dalam diri kita.
Masukkanlah seluruh dunia dalam doa kita. Perdamaian tergantung padanya.
Berdoa adalah bernafas. Lakukanlah dalam-dalam dan kita akan dipenuhi dengan kehidupan......
(dikutip dari mutiara amaly "26")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar